Langsung ke konten utama

Kebiasaan Masyarakat dalam Membuang Sampah Sembarangan



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Kebiasaan Masyarakat dalam Membuang Sampah Sembarangan”






Nama               : Rizki Windayani                   (36116579)
Kelas               : 2DB05



FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2017/2018






BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Pelanggaran hukum atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Pelanggaran hukum atau penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapa saja, sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil penyimpangan itu. Lingkungan sosial yang kurang memberi fasilitas, dan kebudayan yang menyimpang yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan aturan budaya pada umumnya. Misalnya buang sampah sembarangan akan menjadikan lingkungan yang kumuh. Kebiasaan membuang sampah sembarangan yang terjadi pada saat ini menjadi ancaman serius bagi pemerintah maupun masyarakat, maka dari itu menjaga lingkungan merupakan masalah yang harus di pecahkan bersama. berdasarkan hal itu pemerintah membuat Perda yang mengatur tentang sampah yaitu Perda Nomor 10 Tahun 2011 bagi Pelanggaran atas ketentuan dalam peraturan daerah ini, diancam dengan hukuman pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Membuang sampah pada tempatnya sering kali di anggap hal yang sepele oleh kebanyakan orang di karenakan kurangnya rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri untuk menjaga lingkungan. Padahal banyak masalah yang bisa di sebabkan oleh sampah jika tidak di tangani dengan benar dan tepat. Salah satu contoh yang paling sering terjadi adalah sampah sebagai penyebab terjadinya banjir. dikarenakan sampah yang tidak dibuang pada tempatnya dan bisa menyumbat saluran-saluran air yang merupakan jalur yang digunakan air untuk dapat mengalir ketempat resapan air. Selain itu membuang sampah sembarangan dapat menggangu ekosistem lingkungan. terutamanya sampah anorganik di mana sampah jenis ini tidak akan mudah terurai oleh bakteri secara alami dan pada umumnya akan membutuhkan waktu yang sangat lama di dalam penguraiannya dan dapat mencemari tanah dan lingkungan sekiternya. Oleh karena itu sampah harus di tangani dengan benar dan tepat agar tidak mencemari dan mengotori lingkungan, untuk itu membuang sampah pada tempatnya perlu diajarkan sejak kecil agar anak-anak terbiasa dan akan memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga lingkungan, bedasarkan latar belakang tersebut, karena itu maka penulis mengambil sebuah judul “Kebiasaan Masyarakat dalam Membuang Sampah Sembarangan”.



1.2 Rumusan Masalah
1.     Jelaskan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat dalam Membuang   Sampah
2.     Jelaskan Akibat Membuang Sampah Sembarangan.
3.  Berikan Solusi Agar Masyarakat Memiliki Kesadaran Untuk Membuang Sampah Pada Tempatnya

1.3 Tujuan

1.   Mengetahui faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat dalam Membuang Sampah

2.   Mengetahui Akibat dari Membuang Sampah Sembarangan.

3. Mengetahui Bagaimana Cara Agar Masyarakat Memiliki Kesadaran Untuk Membuang Sampah Pada Tempatnya.





BAB II

PEMBAHASAN


2.1  Pengertian Penyimpangan sosial

Prilaku menyimpang adalah prilaku dari para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.

Membahas prilaku menyimpang tidaklah sederhana, sebab banyak batasan tentang prilaku menyimpang, akan tetapi pada dasarnya prilaku menyimpang tetap berfokus pada prilaku anggota-anggota masyarakat yang tidak sejalan dengan prilaku yang dilakukan kebanyakan prilaku masyarakat pada umumnya. James Vander Zander, membuat batasan prilaku menyimpang meliputi tindakan yang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah orang.


2.2 Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.


Macam macam Sampah


1.     Berdasarkan sumbernya meliputi :

(1)    Sampah alam

Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi dikehidupan liar dan diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Diluar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah misalnya daun0daun kering di lingkungan pemukiman.


(2)    Sampah manusia
Sampah manusia merupakan istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti fress dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor “sarana perkembangan” penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.


Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia ialah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Sampah manusia bisa dikurangi dan dipakai ulang seperti melalui sistem urinoir tanpa air


(3)    Sampah konsumsi

Sampah konsumsi ialah sampah yang dihasilkan oleh manusia selaku pengguna barang atau sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Walaupun demikian, jumlah sampah dikategorikan masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.


(4)    Sampah nuklir

Sampah nuklir ialah hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu, sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.


(5)    Sampah industri

Pengertian sampah Industri adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis, kehadiran sampah ini dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia.


2.     Berdasarkan sifatnya

a)    Sampah organik - dapat diurai (degradable)

Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.


b)    Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.


2.3 Beberapa tempat pembuangan sampah sembarangan oleh masyarakat

a.    Tempat umum

Tempat umum adalah suatu tempat yang umumnya terdapat banyak orang yang berkumpul untuk melakukan suatu kegiatan baik secara sementara maupun secara terus menerus dan baik membayar maupun tidak membayar, dibawah ini adalah contoh keberadaan sampah di tempat umum.




Lokasi :Pasar Kranji Baru, Bekasi Barat

Tanggal 3 juni 2018, pukul  02:25


b.     Alirain Air Sungai

Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan


Lok : Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan

Tanggal 4 juni 2018,  Pukul 15:12



2.4  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat dalam Membuang  Sampah


a.     Faktor Budaya

kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kebiasaan-kebiasaanlain.  Kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat telah tertanam di benak masyarakat sejak usia dini. Ini bukan tanpa alasan, orang tua secara tidak sadar mengajarkan cara membuat sampah yang tidak benar kepada anak-anak mereka. Melempar sampah ke sungai atau di depan rumah adalah hal yang paling mudah dilakukan. Masyarakat punya kesadaran yang rendah dalam hal memikirkan konsekuensinya


b.     Faktor Ketersediaan Fasilitas Tempat Sampah

Tempat sampah adalah suatu wadah yang terbuat dari seng, plastik, semen, atau kayu,untuk menyimpan sampah sebelum dikumpulkan ke tempat pembuangan sampah (Nilton dkk, 2008). Fasilitas tempat sampah yang berada di tingkat pemukiman yang perlu diperhatikan adalah:

1)     Penyimpanan setempat (onsite storage)

Penyimpanan sampah setempat harus menjamin tidak bersarangnya tikus, lalat dan binatang pengganggu lainnya serta tidak menimbulkan bau. Oleh karena itu persyaratan kontainer sampah harus mendapatkan perhatian.

2)     Pengumpulan sampah

Terjaminnya kebersihan lingkungan pemukiman dari sampah juga tergantung pada pengumpulan sampah yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau oleh pengurus kampung atau pihak pengelola apabila dikelola oleh suatu real estate misalnya. Keberlanjutan dan keteraturan pengambilan sampah ke tempat pengumpulan merupakan jaminan bagi kebersihan lingkungan pemukiman.


3)     Pengaruh kebudayaan

Seorang ahli psikologis yang terkena Burrhus Frederic Skiner sangat menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk pribadi seseorang. Kepribadian, katanya, tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcemen, yang kita alami. Kita memiliki pola sikap dan perilaku tertentu dikarenakan kita mendapatkan reinforcement (penguatan, ganjaran) dari masyarakat untuk sikap dan perilaku yang lain.


c.     Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang lain.


d.     Lembaga pendidikan dan lembaga agama.
Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, pemahaman akan baik buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran ajaranya.


e.     Pengaruh faktor emosional

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang kadang suatu bentuk sikap merupakan pemyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi, atau penglihatan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah menghilang, akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.


2.5 Penyebab Perilaku Masyarakat Membuang Sampah Sembarangan           

Penyebab utama bagaimana perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan bertahan kuat di dalam perilaku masyarakat, yang di dasari karena adanya:

a.     Sistem kepercayaan masyarakat.

Sistem kepercayaan masyarakat terhadap perilaku membuang sampah. Kemungkinan di dalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukan sesuatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan. Sangatlah mungkin masyarakat merasa bahwa perilaku membuang sampah sembarangan ini bukan suatu hal yang salah dan tidak berdosa.


b.     Norma dari lingkungan sekitar.

Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, tetangga, sekolah, lingkungan kampus, atau bahkan di tempat-tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar di dalam munculnya suatu perilaku. Perilaku membuang sampah sembarangan ini tentu tidak akan pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Saat ini, dalam menangggapi masalah pembuangan sampah sembarangan sudah menjadi pola perilaku di masyarakat yang “biasa” atau legal karena semua orang melakukannya. Secara tidak sadar maka perilaku membuang sampah sembarangan akan menjadi suatu bentukan perilaku yang terinternalisasi di dalam pikiran bahwa membuang sampah sembarangan bukanlah hal yang salah. Perlu diingat, cara seseorang manusia belajar yang paling mudah adalah dengan imitasi dan sebagain besar masyarakat belajar suatu perilaku adalah dengan imitasi.

c.     Perceived behavior control.

Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa lebih mudah untuk dilakukannya karena tersedianya sumber daya. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan bila tersedia banyak tempat sampah di pinggir jalan.


2.6 Akibat Membuang Sampah Sembarangan.

1.     Dampak Terhadap Kesehatan

Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

a)  Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.


b)  Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.


2.     Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.


3.     Dampak Terhadap Sosial Ekonomi

a)  Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana – mana.

b)  Memberikan dampak negatif bagi kepariwisataan usaha pengendalian sampah untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif pengolahan yang benar. Teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan dengan cara pembakaran yang terkontrol atau Insinerasi dengan cara memakai Incenerator.


Selain itu juga memakai prinsip reduksi bersih yang diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan prinsip 4 R yaitu ( Reduce, Reuse, Recycle dan Replace ). Dalam keseharian, dan dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi volume sampah dan mencegah penularan penyakit dapat dilakukan antara lain :

a)    Belanja jangan boros, perhitungkan keperluan dengan cermat.

b) Bawalah keranjang belanja yang dapat dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik.

c)    Upayakan daun sebagai pembungkus karena sampah daun hancur ditanah.

d)    Jangan masukan sampah kedalam got sungai atau laut.

e)   Sampah dapur dan dedaunan untuk kompos, kertas untuk daur ulang, kaleng v  untuk pot.


2.7 Pentingnya membuang sampah pada tempatnya


Mengapa kita harus membuang sampah pada tempatnya karena jika tidak membuang pada tempat pastilah akan tidak bagus di lihatnya mengapa begitu, tentu saja  untuk menjaga kebersihan lingkungan itu. Ada tiga fakta yang harus kita perhatikan yaitu :


a. Untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup jika semua orang membuang sampah pada tempatnya, lingkungan akan terlihat bersih dan indah. Mahluk lain pun akan ikut tersenyum karena tidak akan teracuni  oleh sampah-sampah yang kita buang sembarangan. Sayangkan kalau kita buang sampah plastic berisi minuman soda yang dibuang sembarangan di taman. Sudah air sodanya tidak baik untuk pertumbuhan tanaman  dan pohon-pohonan, sampah plastiknya juga butuh ribuan tahun untuk terurai.


b.  Untuk mencegah  banjir dan bau tak sedap. sampai detik ini, semua orang yakin tidak yang menyukai bau tak sedap kan. Dari pada sampahnya menumpuk di jalanan dan menebarkan bau busuk yang menempel ke baju kita, lebih baik sampahya dibuang ke tempat sampah. Sampah juga dapat menghambat aliran dan resapan air, maka dari itu setiap warga diharapkan menyediakan bak sampah agar dapat mengurangi sampah yang berserakan.


c.     Menjadi kebiasaan baik dan teladan bagi orang lain. Membuang sampah pada tempatnya merupakan perbuatan terpuji alias perbuatan baik yang sudah pasti positif. Kita harus menjadikan hal ini sebagai  kebiasaan sehari-hari. Kalau begitu, nanti kan bisa dilihat orang dan dapat menggerakan hati mereka untuk ikutan membuang sampah pada tempatnya.


2.8  Solusi untuk mencegah atau menanggulangi pembuangan sampah sembarangan.

Solusi untuk mencegah pembuangan sampah sembarangan yaitu memakai prinsip reduksi bersih yang diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan prinsip 4 R yaitu

( Reduce, Reuse, Recycle dan Replace ), seperti berikut ini :

1.     Reduce (Mengurangi Sampah)

a)   Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja.

b)  Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis.

c)  Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.

2.     Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)

a)        Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.

b)      Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.

c)  Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat  pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.


3.     Recycle (Daur Ulang Sampah)

a)     Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.

b)     Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.

c)     Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.


4.     Replace (Mengganti penggunaan produk ke bahan yang ramah lingkungan)

a)   Mengganti kantong plastik belanjaan dengan tas berbahan kain yang dapat digunakan kembali

b)   Tidak menggunakan styrofoam saat membeli makan, namun gunakan tempat makanan yang dapat dicuci.

c)  Mengubah botol minuman menjadi botol yang bisa dimanfaat kan secara berulang, misalnya saja botol yang terbuat dari material aluminium.


Selain itu dapat dilakukan dengan cara Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Membuang Sampah Pada Tempatnya, Masyarakat kurang memperhatikan kelestaria lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, seperti masih banyaknya warga yang buang sampah sembarangan, kurang pahamnya warga atas akibat yang ditimbulkan dalam aktivitas-aktivitas yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Maka dari itu diperlukan adanya peningkatan kesadaran bagi masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.

Hal ini dapat dilakukan antara lain :

1)  Sosialisasi dan penyuluhan bentuk peran masyarakat dalam menjaga kebersihan

2) Memberikan pendidikan sejak dini pada anak tentang bahaya membuang sampah sembarangan.

3) Menyedikan fasilitas berupa tempat sampah pada setiap rumah, Rt maupun tempat umum.

4)  Membuat iklan baik di televisi, radio, surat kabar, maupun di tempat umum yang dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

5)  Peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang ada dalam lingkungan agar dapat menunjang aktifitas masyarakatnya.


Masyarakat yang sadar lingkungan akan memiliki upaya-upaya strategis dan mandiri guna berkontribusi pada usaha-usaha peningkatan kualitas lingkungan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah. Masalah-masalah lingkungan yang dekat dengan masyarakat lebih cepat & mudah diatasi.



BAB III

PENUTUP


3.1Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pejelasan-penjelasan makalah ini  adalah sampah merupakan konsekuensi yang ada karena aktifitas manusia.  Akan tetapi, manusia tidak menyadari bahwa setiap hari manusia menghasilkan sampah. Kebanyakan orang tidak mau untuk mengolah sampah yang telah mereka hasilkan tersebut, karena mereka menganggap bahwa hal itu sah-sah saja untuk dilakukan. Upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dapat dilakukan dengan mingkatkan kesadaran & kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Masyarakat yang unggul dalam masalah lingkungan akan senantiasa berusaha untuk memperhatikan lingkungannya dengan tujuan mengurangi/mencegah dampak atas peristiwa/gejala alam. Salah satu caranya dengan meningkatkan pengetahuan lingkungan sejak dini dari keluarga maupun sekolah. Penerapan pembelajaran di sekolah yang menanamkan budaya menjaga kelestarian lingkungan. Masyarakat akan merawat lingkungan dengan tepat dan bijak, apabila pengetahuan/tingkat pendidikan yang memadai.


3.2 Saran

Melihat dampak negatif sampah yang ternyata sangat banyak dan berbahaya di atas, kita sebagai warga Indonesia yang baik dapat mengantisipasinya dengan cara membuang sampah itu dengan benar, benarnya dengan meletakan atau membuang sampah pada tong sampah sebagai tempat sampah yang di sedaiakan, dengan membuang sampah pada tempatnya kita sudah bisa merasakan kesegaran pada tempat yang bersih tanpa sampah dengan demikian tercipta lah rasa kenyamanan dan kebahagian tersendiri, selain itu masyarakat juga dapar mengolah sampah agar lebih bermanfaat dan dapat mengurangi jumlah sampah yang ada.


3.3 Sumber

Survei Lapangan : Pasar Kranji Baru, Bekasi Barat Tanggal 3 juni 2018, pukul  02:25

            Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan Tanggal 4 juni 2018,  Pukul 15:12




http://1234baktisosial.blogspot.com/2014/10/penelitian-tentang-membuang-sampah.html



Komentar

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Dear pembaca,,
setiklah walau sepatah kata untuk saya, agar saya menjadi yang lebih aik. :)

salam keluarga :) :)

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN ERP (Enterprise Resource Planning) Dalam Sistem Informasi Management

PENGERTIAN ERP (Enterprise Resource Planning) Dalam Sistem Informasi Management Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggris-nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan (Wikipedia, 2010). Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit dan Permono, 2005). Menurut O’Leary, ‘ERP systems are computer based systems designed to process an organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning ,production, and customer response. In particular ERP systems will be ass...

Tutorial Gambar Keluar dari Frame (Bingkai Foto) Photoshop

Cara Membuat Gambar Keluar dari Frame (Bingkai Foto) Photoshop PSD NGAWI  –  Oke, untuk update kali saya akan memberikan tutorial membuat gambar keluar dari frame dengan menggunakan photoshop. Nah gunakan  Photoshop Versi CS3, CS4, CS5, CS6. Atau CC+. Mungkin untuk pemula masih bingung bagaimana caranya membuatnya, sebenarnya sangat gampang sekali, dalam tutorial ini anda Cuma bermain  Transform  dan penggunaan  Brush . Langsung saja kita mulai. Pertama anda buat  Dokumen Baru  ( Ctrl+N ) dengan ukuran yang saya gunakan  1700x1000 px , nah selanjutnya anda buat Frame nya dulu dengan menggunakan  Rectangular Tool,  dengan  Mode Stroke 7 Pt.  bentuklah persegi seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Setelah itu atur  Transformnya  dengan bentuk yang miring seperti terlihat pada gambar yang kanan ( Ctrl+T ) dan gunakan kombinasi tombol CTRL  pada keyboard. Langakah se...